Tuesday, 27 November 2012

PAS PERALATKAN ISLAM?






Allah SWT. berfirman: ”Jadi dengan belas kasih (rahmat) Allah itulah engkau bertindak lemah lembut terhadap mereka. Dan sekiranya engkau kasar dan kejam, niscaya mereka akan bubar dari sekeliling engkau. Maka dari itu, ampunilah mereka dan mohonlah pengampunan bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka mengenai urusan itu. Tetapi jika engaku telah mengambil putusan, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bersandar kepada-Nya”. (Q.S. Ali Imran:159)


Islam Sebagai Rahmatan Lil’alamin Telah Dinodai dan Dilecehkan

Bagi kelompok Islam garis keras, ratusan ayat ”rahmat” (belas kasih) Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an tidak tampak di ”mata” mereka. Yang nampak di ”mata” mereka hanyalah tafsir beberapa ayat radikal dan kejam versi Khawarij dan Ektrimis Wahabi, yang mereka pahami secara salah baik dari Al-Qur’an maupun Al-Hadits. Sungguh sangat tragis dan menyedihkan, walaupun Allah Ta’ala telah memulai Kitab-Nya dengan ayat rahmat: Bismillahirrahmânirrahîm (Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pemurah dan Maha Belas Kasih) tetapi ”mata” benar-benar telah buta sehingga isyarat Allah yang begitu terang dan jelas sekalipun luput dari pandangan mereka. 

Mereka telah meninggalkan firman Allah Ta’ala: ”Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) kecuali sebagai rahmat (belas kasih) bagi sekalian alam”. (Q.S. Al-Anbiya’:107)

Mereka juga tidak memperdulikan lagi firman Allah: ”Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan sebagai pengemban kabar gembira dan pemberi peringatan”. (Q.S.Al- Israk 17:105)

Para pemimpin PAS dan penyokongnya telah melanggar ajaran Islam dan missi Rasulullah SAW sebagai pemberi basy-syiran (kabar gembira) dan nadzîran (pemberi peringatan) belaka, dengan menempatkan diri mereka sebagai jabbâran (yang bertindak sewenang-wenang), qahhâran (pemaksa) hingga mereka merasa tidak bersalah ketika menganiaya orang lain dan berbuat kerusakkan (anarki) atas nama Islam.

Pemimpin PAS dan penyokongnya perilaku anarkis mereka ”tidak mau mengerti” bahwa hamba Allah SWT. yang seberanya adalah sebagaimana yang dikemukakan Allah sendiri:”Adapun hamba-hamba Yang Maha Pemurah ialah mereka yang berjalan di muka bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang bodoh menegur mereka, mereka berkata:’Salâman’/Damai!”. (Q.S. Al-Furqan:63) Mereka sungguh sangat angkuh, gemar menebar kebencian dan huru-hara atas nama Islam.

Telah diramalkan oleh Nabi SAW 

PAS,Taliban, Al-Qaeda dan kelompok fundamentalis Islam telah di”ramal”(nubuwwat)kan Nabi SAW. Beliau bersabda: ”Akan datang atas manusia suatu zaman, ketika itu tidaklah menyisa dari Al-Qur’an melainkan tinggal tulisannya saja, tidak menyisa juga dari Islam melainkan tinggal namanya saja, orang-orang (dengan semangat fanatisme dan emosi) mereka menamai (segala sesuatu atau organisasi mereka) dengan nama Islam (yatasammauna bihi), padahal mereka itu orang-orang yang paling jauh dari Islam (ab’adunnāsi minhu), mesjid-mesjid mereka melimpah (dengan jamaah) padahal (pada hakikatnya) mesjid-mesjid itu kosong dari petunjuk, fuqahā (ahli-ahli fiqih) pada zaman itu sejahat-jahat fuqaha di kolong langit, dari mereka muncul fitnah (huru hara), dan kepada mereka pula (akibat) fitnah itu akan kembali”. (H. R. Hakim dalam tarikhnya dari Ibnu Umar, dan Riwayat Ad-Dailami dari Mu’adz. Kanz ‘al-‘Ummāl, jilid XI, hadits no 31135)

Radikalisme Agama Bisa Menyeret Malaysia Kepada perpecahan

Jika radikalisme agama dan pemaksaan kehendak sebagian kelompok masyarakat terhadap yang lainnya dibiarkan hidup subur, maka tidak mustahil Malaysia akan mengikuti nasib Afghanistan atau Pakistan dimana perang saudara dan kekerasan sektarian biasa terjadi.

Demikian juga usaha-usaha beberapa kelompok Islam untuk menghidupkan Syiah, pendirian negara khilafah, dan penerapan syari’at Islam (secara kaffah (menyeluruh) ‘ala Islam radikal akan berpotensi menimbulkan perpecahan bahkan perang saudara jika saja kerajaan tidak waspada dan tidak konsisten dalam memegang teguh perlembagaan dan undang undang Negara.

Umat Islam semestinya harus mengambil ‘iktibar atas perpecahan dan pertikaian yang pernah terjadi dalam sejarah panjang mereka. Kebiasaan buruk saling sesat menyesatkan, saling mengkafirkan dan merasa pemilik kebenaran tunggal adalah penyakit kronis umat Islam yang harus segera dihapusi dan dibuang jauh-jauh. Dalam hal ini Konperensi Islam Internasional yang diadakan di Arab Saudi pada awal Juni 2008 telah merekomendasikan agar umat Islam mengedepankan dialog dalam penyelesaian masalah luar dan dalam umat beragama dan menghindari jalan kekerasan, karena hanya akan menodai Islam. Alhamdulillah




No comments:

Post a Comment