Pada bagian akhir Bab sebelumnya telah disinggung sabda Nabi Besar Muhammad saw.  mengenai adanya persamaan keadaan antara Bani Israil dan Bani Ismail (umat Islam. Berikut adalah  beberapa   persamaan    antara Bani Israil dan Bani Ismail (Umat Islam) dalam segi-segi kebaikannya:
      (1) Allah Ta'ala telah berjanji kepada Nabi Ibrahim a.s. bahwa Dia akan menjadikan beliau a.s. dan anak-keturunannya – apabila mereka mentaati millat  Nabi  Ibrahim a.s. (Qs.2:131 & 136, Qs.3:96; Qs.4:126; Qs.12:39; Qs.16:124; Qs.22:79) -- akan dijadikan  imam bagi manusia (Qs.2:125; Kej  17:1-27),  firman-Nya:
Dan ingatlah ketika Ibrahim diuji oleh Tuhan-nya dengan beberapa kalimat (perintah) lalu dipenuhinya. Dia berfirman, "Sesungguhnya Aku menjadikan engkau imam (pemimpin) bagi manusia." Ia, Ibrahim, berkata, "Dan jadikan juga imam dari antara keturunanku". Dia berfirman, "Janji-Ku tidak sampai kepada orang-orang aniaya". (Al-Baqarah, 125).
Itulah sebabnya ketika  Nabi Ibrahim a.s., memohon kepada Allah Ta'ala agar berkenan memperlihatkan "cara menghidupkan orang yang mati" maka Allah Ta'ala telah memerintahkan Nabi Ibrahim a.s. untuk mengambil 4 ekor burung (Qs.2:261). Makna "burung" antara lain adalah keturunan, firman-Nya: 
Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata, "Wahai Tuhan-ku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan yang mati?" Dia berfirman, "Apakah engkau tidak percaya?" Ia berkata, "Ya, percaya, tetapi aku tanyakan hal ini supaya tentram hatiku,' Dia berfirman, "Maka ambillah empat ekor burung dan jinakkanlah mereka kepada engkau,  kemudian letakkanlah setiap burung itu di atas tiap-tiap gunung, kemudian panggillah mereka, mereka  dengan cepat akan datang kepada engkau. Dan ketahuilah bahwasanya Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana (Al-Baqarah, 261).
(2) Permintaan Nabi Ibrahim a.s. tersebut erat kaitannya dengan pernyataan Allah Ta'ala bahwa   sebagai akibat dari ketaatan sempurna yang diperagakan Nabi Ibrahim a.s. terhadap semua perintah  Allah Ta'ala maka Dia akan menjadikan Nabi Ibrahim a.s. sebagai bapak banyak bangsa-bangsa (Kejadian 17:1-27; lihat juga Qs.2:125).
Jadi,  "4 ekor burung"  Nabi Ibrahim a.s.  berhubungan erat   dengan 4 kali kejayaan yang dialami oleh keturunan beliau a.s. baik dari kalangan Bani Israil mau pun dari Bani Ismail (umat Islam), mereka masing-masing akan mengalami 2 kali kebangkitan dan kejayaan.
Kebangkitan dan kejayaan  di kalangan Bani Israil  yang pertama terjadi dengan perantaraan pengutusan  Nabi Musa a.s., sedangkan kebangkitan dan kejayaan Bani Israil yang kedua kali adalah dengan perantaraan  pengutusan   Nabi Isa Ibnu Maryam Israli a.s. atau  Al-Masih Musawi yakni Yesus Kristus.
Ada pun  kebangkitan dan kejayaan  di kalangan Bani Ismail – yang menggantikan kedudukan Bani Israil sebagai "bangsa terpilih" --     yang pertama adalah  dengan perantaraan pengutusan  Nabi itu atau Nabi yang seperti Musa  (Qs.46:11)   yakni Nabi Besar Muhammad saw.,  sedangkan kebangkitan dan kejayaan umat Islam yang kedua kali di Akhir Zaman ini  adalah dengan   pengutusan Nabi yang seperti Isa Ibnu Maryam  Israili a.s.   atau misal Isa Ibnu Maryam (Qs.43:58; Qs.11:18).
Dengan demikian genaplah jumlah 4 ekor burung Nabi Ibrahim tersebut, yakni (1) Nabi Musa a.s., (2) Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. Israili (Isa Musawi), (3) Nabi yang seperti Musa  atau misal Musa yakni Nabi Besar Muhammad saw., , (4) Misal Isa Ibnu Maryam  a.s. Israili atau  Nabi yang seperti Isa Ibnu Maryam a.s. Israli.
(3) Jumlah 4 ekor burung Nabi Ibrahim a.s. tersebut sesuai pula dengan perumpamaan yang dikemukakan dalam surah Ya Sin tentang pengutusan   4 orang Rasul Allah   kepada penduduk  sebuah kota, pertama Allah Ta'ala mengutus  2 orang Rasul Allah kemudian diperkuat oleh Rasul Allah yang ketiga, namun ketiga-tiganya didustakan. Lalu Allah Ta'ala mengirimkan  Rasul Allah yang keempat yang digambarkan sebagai "seorang laki-laki yang berlari-lari dari bagian terjauh kota" tersebut (Qs. 36:14-33).
No comments:
Post a Comment