Sebuah tulisan menarik tentang bagimana langkah terbaik untuk menanggulangi terorismee oleh Robert Tilford, bahwa cara yang efektif adalah dengan menggunakan Alquran sebagai senjata melawan teroris.
“Dan malaikat-malaikat akan berkata, “Kami tidak akan turun kecuali dengan perintah Tuhan engkau. Kepunyaan Dia-lah segala yang ada di hadapan kami dan segala yang ada di belakang kami dan segala yang ada di antaranya. Dan tidaklah Tuhan engkau itu pelupa.” (Q.S 19:64)Bunuh diri dan pembunuhan adalah dilarang dalam Alquran.
Alquran sangat jelas dalam masalah ini dan menjelaskan tentang tindakan bunuh diri:
…dan janganlah kamu menjerumuskan dirimu dengan tanganmu ke dalam kebinasaan.. (Q.S. 2:195)Alquran juga menjelaskan:
“…Dan, janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah swt. Maha Penyayang terhadapmu. Dan, barangsiapa berbuat demikian dengan melakukan pelanggaran dan keaniayaan, niscaya akan Kami lemparkan dia ke dalam Api. Dan hal demikian itu mudah bagi Allah swt.. (Q.S. 4:29-30)Berkaitan dengan tindakan pembunuhan, Alquran menjelaskan pembunuhan atau membunuh seorang manusia tak bersalah adalah setara dengan “membunuh semua orang di seluruh dunia.” Demikian juga menyelamatkan satu orang dari yang dibunuh sama dengan menyelamatkan semua umat manusia (Q.S. 5:32).
Alquran sama sekali tidak mengizinkan atau mensakralkan pembunuhan terhadap orang yang tidak bersalah terlepas dari apapun agamanya!
Dengan demikian Alquran dapat digunakan sebagai senjata melawan teroris yang menganjurkan pembunuhan dan juga aksi bom bunuh diri atas nama Islam.
Anehnya hal ini luput dari pemberitahuan para “ahli” penanganan terorisme di Biro Investigasi Federal (FBI), begitu juga psikolog spesialis perang di CIA dan Departemen Pertahanan Amerika – yang tidak tahu bagaimana memerangi terorisme.
Sebaliknya Wired Magazine telah memuat artikel dengan judul: “FBI mengajarkan para Agen: ‘Mainstream’ Umat Islam adalah pelaku kekerasan, Radikal” dengan menjelaskan:
“FBI mengajarkan agen penanggulangan terorisme bahwa “Mainstream” Muslim Amerika memungkinkan menjadi simpatisan teroris’ bahwa Nabi Muhammad adalah seorang “pemimpin yang dikultuskan” (Cult leader); dan Praktek-praktek Islam dalam beramal tidak lebih dari sebuah mekanisme pendanaan untuk peperangan.” Artikel ini juga menuliskan bahwa di tempat latihan di Quantico, Virginia, agen menunjukkan sebuah grafik yang menujukkan bahwa semakin saleh seorang muslim semakin besar kemungkinan dia menjadi pelaku kekerasan.” Tendensi kekerasan tidak bisa dibalik, Presentasi instruksi FBI menambahkan: “Setiap perang melawan non-muslim dibenarkan dibawah hukum Islam, Proses moderat tidak bisa dilaksanakan jika Alquran terus dianggap sebagai kata-kata yang tidak bisa diubah sebagai kata-kata Allah”. (Sumber: http://www.wired.com/dangerroom/2011/09/fbi-muslims-radical/all/1).FBI benar-benar keliru dalam hal ini. Suatu yang lebih membahayakan daripada kebaikan dalam upaya mereka melawan teroris.
Ternyata tidak satupun dari mereka pernah membaca Alquran dan tidak mengerti atau menghargai kenyataan bahwa sebenarnya hal itu bisa digunakan sebagai senjata tunggal terbesar dalam perang melawan teroris.
Sebelum mereka melakukan itu kita tidak akan pernah memenangkan peperangan melawan terorisme dan ekstrimis.
Sumber: http://www.examiner.com/city-buzz-in-charlotte/we-should-use-the-quran-as-a-weapon-against-the-terrorists
No comments:
Post a Comment