Pusat segala kegiatan dan peribadatan manusia ialah kalbu. Bila seorang melakukan peribadatan atau sembahyang, tetapi ia sendiri tidak sungguh-sungguh mengingat kepada Allah Swt., maka peribadatan demikian adalah sia-sia belaka. Sudah sewajarnya bahwa kalbu orang yang beribadat itu benar-benar condong kepada Allah. Wajib diketahui, bahwa pada masa ini didapati ribuan mesjid-mesjid, tetapi apa yang dilakukan di dalamnya itu adalah hanya merupakan upacara menurut adat peribadatan.
Adat demikian adalah benar-benar sama dengan yang dilakukan orang-orang Yahudi pada waktu Rasulullah saw. diutus di dunia ini. Mereka itu melakukan peribadatan sesuai upacara menurut adat kebiasaan agama, tetapi kalbu mereka itu sama sekali kosong dari peribadatan. Itulah sebabnya kutukan Tuhan telah menimpa mereka. Kesegaran dan pertumbuhan taman peribadatan tergantung dari kesucian kalbu. Itulah sebabnya Allah Taala berfirman :
“Qad aflaha man zakkaahaa wa qad khaaba man dassaahaa”
Orang yang memperoleh sukses adalah hanya orang yang membersihkan kalbunya, dan siapa yang tidak berbuat demikian dan hanya mengejar dorongan hawa nafsunya, maka orang itu tidak memperoleh maksud hidupnya yang sebenarnya.(Malfuzat, jilid VII, halaman 289).
No comments:
Post a Comment