Tuesday, 17 July 2012
PART 1: KEDAMAIAN POLITIK
Kedamaian politis adalah hal yang penting ditelaah, baik di tingkat nasional
mau pun internasional. Sejauh menyangkut politik nasional, yang menjadi masalah
pokok adalah sistem politik mana yang baik bagi manusia. Kita juga perlu
menelaah apakah kegagalan sistem politik dan cacat ikutannya yang menjadi
penyebab kesengsaraan dan kemarahan rakyat, ataukah ada sebab lainnya. Apakah
sistemnya yang harus disalahkan atau mereka yang mengendalikannya? Apakah
mungkin kepemimpinan politis tak bermoral, egoist, rakus dan korup yang
mencapai jenjang kekuasaan melalui cara-cara demokratis itu memang baik dan
bermanfaat bagi masyarakat dibanding sistem kediktatoran lunak?
Agar dapat menegakkan dan menjamin kedamaian internasional, Islam bisa
memberikan tuntunan bagi para politisi kontemporer. Islam sangat menekankan
moralitas mutlak di semua aspek kegiatan manusia, tidak terkecuali di bidang
politik.
JANGAN LANGSUNG MENCERCA SISTEM POLITIK
MANA PUN
Kita awali dengan hasil observasi bahwa dalam Islam tidak ada ditentukan
suatu sistem politik sebagai sistem yang paling baik dibanding yang lainnya.
Memang benar bahwa Al-Quran mengemukakan sistem demokratis dimana para
pemimpin dipilih oleh rakyat, namun ini tidak merupakan satu-satunya sistem yang
direkomendasikan Islam. Juga tidak menjadi prerogatif dari suatu agama universal
untuk memilih suatu bentuk sistem pemerintahan tanpa memperhatikan bahwa
sulit menetapkan satu sistem tunggal yang bisa berlaku bagi semua daerah dan
masyarakat di dunia.
Demokrasi sendiri di negara yang paling maju pun belum mencapai tingkat
penerapan sebagaimana visi politis para demokrat. Dengan bangkitnya kapitalisme
dan pengembangan teknologi yang demikian maju di negeri-negeri kapitalis,
pemilihan umum yang benar-benar demokratis belum bisa dilakukan di manamana.
Tambahkan ke dalamnya masalah maraknya korupsi, munculnya kelompok
Mafia dan kelompok penekan lainnya. Kita bisa menyimpulkan bahwa sistem
demokrasi tidak berjalan aman bahkan di negeri yang katanya paling demokratis.
Lalu bagaimana mungkin sistem ini cocok bagi Dunia Ketiga?
Jadi kalau ada yang mengatakan bahwa demokrasi Barat bisa berlaku di Afrika,
Asia dan Amerika Latin atau negeri-negeri yang katanya negara Islam, sama saja
dengan membuat pernyataan hampa dan tidak benar.
Sepengetahuan saya, ajaran Islam tidak ada menolak suatu sistem politik apa
pun di dunia, dan Islam menyerahkannya kepada pilihan umat serta tradisi yang
secara historis berlaku di tiap negeri. Yang ditekankan Islam bukanlah bentuk
pemerintahannya tetapi bagaimana pemerintah melaksanakan tugas-tugasnya.
Sepanjang suatu sistem peraturan sejalan dengan idealisme Islam dalam
pelaksanaan amanat kepada rakyat, berbagai sistem pemerintahan seperti
feodalisme, monarki, demokrasi dan lain-lain bisa saja diakomodasikan dalam
Islam.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment