Tuesday, 17 July 2012
SARANA PERJUANGAN - BUKAN PAKSAAN
Bagaimana mungkin suatu agama mengaku dirinya universal atau global
tanpa menimbulkan perselisihan?
Suatu agama yang memiliki ajaran universal dan berambisi untuk
mempersatukan seluruh umat manusia di bawah satu bendera tentunya tidak akan
mempertimbangkan penggunaan kekerasan untuk menyebarkan pesan-pesannya.
Pedang bisa memenangkan negeri tetapi tidak mungkin hati.
Paksaan dapat menundukkan kepala tetapi tidak mungkin isinya.
Islam melarang penggunaan paksaan sebagai sarana penyebaran ajarannya.
Katanya :
Tidak diperkenankan suatu paksaan dalam agama. Sesunguhnya
telah nyata bedanya kebenaran dari kesesatan ..... (S.2 Al-
Baqarah : 257)
Dengan demikian tidak perlu adanya paksaan dalam bentuk apa pun.
Biarkanlah manusia untuk menentukan mana yang benar. Tuhan tegas
mengingatkan Rasulullah s.a.w. untuk jangan sekali-kali mempertimbangkan
penggunaan kekerasan guna merubah masyarakat. Status Rasulullah s.a.w.
sebagai pembaharu ditegaskan dalam ayat berikut ini:
Oleh sebab itu nasihatilah, karena engkau hanyalah seorang
pemberi nasihat. Engkau tidak diangkat menjadi penjaga atas
mereka. (S.88 Al-Ghasyiyah : 22-23)
Dengan thema yang sama, Nabi Muhammad s.a.w. diingatkan untuk:
Tetapi sekiranya mereka berpaling, maka Kami tidak mengutus
engkau sebagai penjaga atas mereka. Kewajiban engkau hanya
menyampaikan amanat. (S.42 Asy-Syura : 49)
Meskipun dalam proses penyebaran ajaran baru itu mungkin timbul
pergulatan dan muncul reaksi yang keras, Islam tetap meminta para pengikutnya
agar bersabar, bersiteguh dan sedapat mungkin menghindari konflik. Itulah
sebabnya dimana pun jika seorang Muslim dilarang menyiarkan ajaran Islam
kepada sekelilingnya, ada seperangkat aturan yang patut dipatuhinya. Dari sekian
banyak ayat yang terkait dengan masalah tersebut, di bawah dikutipkan ayat :
Panggillah kepada jalan Tuhan engkau dengan kebijaksanaan dan
nasihat yang baik, dan hendaknya bertukar pikiran dengan mereka
dengan cara yang sebaik-baiknya. Sesungguhnya Tuhan engkau
lebih mengetahui siapa yang telah sesat dari jalan-Nya dan Dia
mengetahui pula siapa yang telah mendapat petunjuk. (S.16 An-
Nahl : 126)
Tolaklah kejahatan dengan apa yang sebaik-baiknya. Kami lebih
mengetahui apa yang mereka tuduhkan sebagai sifat-Nya. (S.23
Al-Muminun : 97)
Disini kata Ahsan bermakna suatu yang terbaik, paling menarik dan sesuatu
yang indah.
Menguraikan aturan perilaku bagi seorang Muslim dalam menyampaikan
amanat agama, Al-Quran menyatakan :
Demi masa, sesungguhnya manusia senantiasa ada dalam keadaan
merugi, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan
menasihati satu sama lain supaya menyampaikan kebenaran, dan
menasihati satu sama lain untuk bersabar. (S.103 Al-Ashr : 2-4)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment