Islam menekankan cara memperoleh kesenangan melalui pengkhidmatan
kepada sesama, dan bukan sebaliknya. Ayat Al-Quran berikut ini menyampaikan
pesan dimaksud sebagai:
Kamu adalah umat terbaik, dibangkitkan demi kebaikan umat
manusia, kamu menyuruh berbuat kebaikan dan melarang berbuat
kedurhakaan, dan beriman kepada Allah. . . . (S.3 Al-Imran: 111)
Ayat ini mengindikasikan bahwa seorang Muslim tidak dilebihkan dari yang
lainnya begitu saja. Sebagai Muslim tidak otomatis menjadikan seseorang akan
menjadi lebih baik dari sesamanya. Ia bisa menjadi lebih baik kalau memang ia
mengkhidmati sesamanya dan ia menjadi sumber keberkahan bagi yang lain.
Definisi dari KHAIR adalah lebih bagus dan terbaik seperti yang pernah
diungkapkan Rasulullah s.a.w. bahwa:
Tangan yang di atas itu lebih baik dari tangan yang di bawah;
tangan yang di atas itu memberi dan menafkahkan harta, sedangkan
tangan yang di bawah itu mengemis dan menerima. (Dirawikan oleh
ibn Umar: Bukhari dan Muslim)
Dalam Al-Quran maupun dalam hadist-hadist Rasulullah s.a.w. terdapat
penekanan yang sangat pada aspek tersebut sehingga beberapa sahabat Rasulullah
s.a.w. mengembangkan norma-norma baru dan agung di bidang keluhuran
kemanusiaan. Mereka itu berlomba mengkhidmati sesamanya tetapi menahan diri
untuk menerima dan meminta bantuan dari yang lain.
Aif ibn Malik Ashj’ai merawikan: Pada suatu saat ada tujuh,
.jpg)
Rasulullah ketika beliau bersabda: ‘Maukah kamu membuat suatu
perjanjian dengan Rasul Allah?’ Kami belum lama ini sudah
membuat perjanjian dan karena itu kami mengemukakan: ‘Kami
sudah membuat perjanjian dengan engkau ya Rasulullah.’
Rasulullah mengulang lagi pertanyaannya dan kami pun menjawab
yang sama sambil menambahkan: ‘Perjanjian apakah yang harus
kami buat dengan engkau.’ Beliau bersabda: ‘Bahwa kalian akan
menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain,
bahwa kalian akan mendirikan sembahyang lima waktu, akan taat
kepada Allah dan tidak akan meminta sesuatu pun dari orang lain.’
Sejak itu aku perhatikan bahwa jika ada cemeti kuda yang jatuh
dari tangan salah seorang mereka, ia tidak akan meminta siapa pun
mengambilkannya. (Hadist Muslim)
Tekanan pada pengkhidmatan sesama itu bukan hanya suatu basa basi tetapi
sesungguhnya merupakan usaha untuk memperhalus sikap dan menanamkan dalam
diri manusia nilai-nilai yang lebih luhur. Setelah nilai-nilai luhur ini berkembang
maka manusia akan lebih menyukai pengkhidmatan kepada sesama daripada
sebagai penerima bantuan dari yang lainnya.
Separuh daripada keimanan adalah pengkhidmatan kepada ciptaan Tuhan.
Motto dalam Islam ini mengandung arti bahwa tindakan baik itu sudah merupakan
imbalannya sendiri. Hal ini sulit diperdebatkan tetapi bisa dinikmati hasilnya.
No comments:
Post a Comment